Taja Diskusi Anggota Komisi X DPR RI Karmila Sari Buka Bersama Perempuan Riau Sabtu, 22 Maret 2025 | 02:34
PEKANBARU, situsriau.com- Anggota Komisi X DPR RI Dr Karmila Sari MM menggelar buka puasa bersama Perempuan Riau, Jumat (22/3/2025) di PrimePark Hotel Pekanbaru. Buka puasa yang dirangkai dengan diskusi dan ceramah agama ini dihadiri langsung oleh Ketua Perempuan Lembaga Adat Melayu Riau Hj. Dinawati MM, Penceramah Dr Nella Lucky MHum, dan perwakilan seluruh organisasi perempuan dan organisasi daerah se-Riau. Pantauan situsriau.com, pada sesi diskusi yang dipandu Sekretaris BKOW Riau Fatiah Ulfah ini, peserta terlihat antusias menanyakan maupun memberikan saran pendapat terkait berbagai hal mulai dari masalah peningkatan peran perempuan Melayu di berbagai bidang, hingga kerisauan akan mulai berkurangnya penggunaan simbol-simbol budaya Melayu, terutama pada bangunan yang ada. Menanggapi hal tersebut, legislator yang memulai kariernya dari Anggota DPRD Rokanhilir dan Anggota DPRD Provinsi Riau ini mengatakan dengan pertemuan dan silaturrahmi seperti ini, pihaknya akan menampung aspirasi tersebut dan sesuai dengan bidangnya di Komisi X akan berkolaborasi dengan mitra kerjanya di DPR RI nanti. "Melalui kegiatan ini kita tampilkan kekompakan seluruh perempuan Riau dari organisasi dan daerah se-Propinsi Riau. Tadi ada usulan bagimana Perempuan Riau berkiprah dan lebih dihargai lagi serta mampu beradaptasi dengan perubahan, maka sesuai dengan kemitraan yang ada di Komisi X seperti bidang pendidikan, juga ada usulan pendirian koperasi tadinya, akan kita bawa ke pusat," kata anak Bupati Rohil H. Bistamam ini. Terkait simbol-simbol Melayu yang mulai memudar terutama dalam fisik bangunan, dikatakan Karmila, melalui Lembaga Adat Melayu perlu dilakukan penguatan dengan menggalakkan lagi informasi akan pentingnya mempertahankan simbol Melayu seprti Lembayung pada setiap bangunan yang ada. "Seperti dulu ada simbol lembayung disetiap bangunan, ini peran penting Lembaga Adat Melayu yang perlu digerakkan lagi, setidaknya bangunan yang ada di Pekanbaru sebagai ibukota provinsi ditampilkan lagi simbol Melayu ini," pungkasnya. ***