Realisasi Anggaran Pemulihan Ekonomi Riau Masih 0 Persen Selasa, 13 Oktober 2020 | 14:02
PEKANBARU, situsriau.com - Gubernur Riau, H Syamsuar mengaku bahwa realisasi anggaran untuk pemulihan ekonomi akibat Covid-19 di Riau masih 0 persen atau belum terealisasi sama sekali. Setelah dilakukan refocusing dan realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 melalui APBD, Rp481 miliar lebih diplot untuk penanggulangan corona di Riau.
Dari Rp481 miliar, Rp25 miliar akan disuntikkan untuk menggerakkan perekonomian, sesuai arahan pemerintah pusat sebagai kontribusi daerah dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN).
“0 persen karena memang masalahnya berkaitan dengan data calon penerima bantuan untuk PEN. Dananya tidak hanya dari provinsi tapi juga ada suntikan dari pusat,” kata Syamsuar.
Dia menambahkan, anggaran pusat yang dialokasikan untuk PEN berasal dari Kementerian Koperasi. Datanya sudah ada, namun harus dilakukan validasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Kalau sudah selesai (validasi) akan langsung kami selesaikan Pergubnya. Di situ nanti yang akan mengatur kriteria UMKM penerima bantuan, barulah dana ini bisa disalurkan,” ungkapnya.
Dijelaskan, langkah ini harus dilakukan untuk menghindari adanya tumpang tindih penerima bantuan. Sedang besaran dana yang akan disalurkan oleh pemerintah pusat Rp2,4 juta per UMKM.
Terkait masalah ini, sebelumnya sudah menjadi sorotan anggota DPRD Provinsi Riau Ade Hartati. Dia mengatakan minimnya realisasi anggaran penanganan Covid-19 hingga kini, disebabkan lemahnya koordinasi antara Syamsuar sebagai Gubernur Riau dengan pemerintah kabupaten/kota.
“Harusnya, ini lebih diprioritaskan karena menyangkut kehidupan banyak orang. Selain soal realisasi dana PEN yang masih 0 persen, anggaran untuk jaring pengaman sosial juga masih sangat minim realisasinya. Sementara wabah ini sudah melanda kurang lebih tujuh bulan,” kata Ade.
Di sisi lain, realisasi anggaran PEN hingga kuartal III 2020 atau akhir September 2020 mencapai Rp318,5 triliun atau 45,8 persen dari total anggaran Rp695,2 triliun.
Ketua Satuan Tugas Pemulihan Dan Transformasi Ekonomi Nasional (PEN), Budi Gunadi Sadikin mengatakan realisasi anggaran dari beberapa program, seperti perlindungan sosial, UMKM, dan penanganan kesehatan itu, diharapkan dapat mengurangi dampak sosial dan tekanan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
“Secara total sudah Rp318,5 triliun yang kita salurkan sejak Satgas ini didirikan pada 20 Juli 2020 dari total target Rp695,2 triliun, dan kita berdoa penyaluran di kuartal III ini memberikan kontribusi yang cukup baik,” ujar dia.
Total anggaran yang disediakan sebesar Rp695,2 triliun itu dialokasikan ke enam program. Di antara enam program itu, empat di antaranya merupakan program khusus klaster PEN. (sr5, in)