Di Tengah Wabah Virus Corona, Warga China Mulai Masuk Kerja Senin, 10 Februari 2020 | 10:41
CHINA, situsriau.com - Jutaan warga di seluruh China mulai masuk kerja pada Senin (10/2/20) setelah libur panjang akibat virus corona. Namun aktivitas ekonomi belum sepenuhnya berjalan, lantaran wabah virus corona tidak menunjukkan perlambatan, bahkan semakin bertambah penderitanya.
Pemerintah China sebelumnya menambah liburan panjang Imlek untuk mencegah penularan virus corona. Beberapa kota menambah libur tiga hari, namun sebagian besar kota memperpanjang liburan hingga 10 Februari.
Pantauan AFP, jalanan di kota Beijing, Shanghai, dan selatan Guangzhou mulai ramai kendaraan. Transportasi umum di kota-kota itu mulai beroperasi pada awal pekan ini.
Namun Reuters melaporkan, kereta bawah tanah di Beijing masih sepi penumpang. Seluruh warga di jalanan terlihat memakai masker, demi mencegah penularan virus corona.
Pemandangan "kota hantu" masih terlihat di provinsi Hubei, terutama kota Wuhan, titik nol penyebaran virus corona. Jutaan orang di Hubei masih belum bekerja karena kota-kota masih diisolasi, transportasi umum sengaja dilumpuhkan.
Perusahaan-perusahaan memberikan opsi para pegawai untuk bekerja dari rumah.
Produsen mobil Volkswagen tidak membuka semua pabriknya di China pada Senin. Beberapa pabrik VW masih akan menunda produksi hingga beberapa pekan ke depan. Sementara pabrik Toyota masih akan tutup hingga 16 Februari.
Pabrik-pabrik pembuat perangkat medis harus mulai beroperasi lagi, untuk menutupi kekurangan masker. Menurut Komisi Reformasi dan Perkembangan Nasional, sekitar 87 persen produksi masker di China akan mulai dilanjutkan.
Sekolah dan universitas di beberapa kota masih ditutup hingga waktu yang belum ditentukan. Di antaranya yang menerapkan kebijakan ini adalah provinsi Guangdong, Anhui, Zhejiang, Heilongjiang, Jiangsu, Shandong, Hebei, Jiangxi, dan Mongolia dalam.
Per Senin (10/2/20) angka kematian akibat virus corona mencapai 908 orang dengan penderita lebih dari 40 ribu orang. Selain di China, penderita virus corona juga ditemukan di sekitar 26 negara.(sr5, kc)