BINTAN, situsriau.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyebutkan potensi pelanggan di bawah pelayanan Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau mencapai 89.075 kilo Volt Ampere (kVA).
Potensi pelanggan ini tersebar di sejumlah kabupaten, yang meliputi Bintan sebesar 67.060 kVA, Karimun sebesar 15.190 kVA dan Lingga, Anambas serta Natuna dengan total 6.825 kVA.
"Ke depan akan dibangun PLTU kapasitas 2x100 MW di Bintan," tutur Irwansyah Putra, General Manager Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Kamis (24/10/19).
Proyek PLTU ini ditargetkan beroperasi tahun 2023 mendatang. Irwansyah bilang, kehadiran PLTU tersebut sebagai upaya meningkatkan bauran energi di daerah Bintan. Apalagi, sejauh ini jenis pembangkit gas merupakan yang paling dominan.
"Selain meningkatkan komposisi bauran energi, ini juga sebagai backup ketika pembangkit gas dalam perawatan dan sebaliknya," jelas Irwansyah tanpa menyebut nilai investasi proyek tersebut.
Adapun satu proyek pembangkit lainnya adalah PLTG MPP Tanjungpinang dengan kapasitas 33 MW. Proyek tersebut ditargetkan beroperasi pada tahun depan.
Selain proyek pembangkit, PLN Unit Induk Riau-Kepulauan Riau juga menargetkan pembangunan tiga gardu induk (GI) tambahan dalam beberapa tahun ke depan. Ketiga gardu induk ini meliputi GI Lobam, GI Lagoi, dan GI Galang Batang dengan kapasitas masing-masing 1X60 MVA.
Meski belum mau merinci seputar pembangunan gardu induk, Irwansyah mengungkapkan, kehadiran proyek tersebut guna mewujudkan zero down time.
Asal tahu saja, saat ini sudah ada lima gardu induk di wilayah Bintan. "Semuanya beroperasi pada rentang 2015 hingga 2016. Ini juga semakin memudahkan pemeliharaan listrik demi mencapai zero down time," sebut dia.
Hingga saat ini, PLN telah menyelesaikan penambahan infrastruktur kelistrikan di 10 pulau terdepan dan terluar antara lain Subi, Laut, Sabang Mawang, Tanjung Kumbik, Sededap, Panjang, Kerdau, Batu Berian, Seluan dan Pulau Selaut serta 32 desa. (sr5, ki)